Saturday, July 28, 2012

Bangun Bisnis, Belii Property..

Ada satu petuah bisnis menarik yang diajarkan oleh Robert T. Kiyosaki, penulis buku “Rich Dad, Poor Dad”, yang jadi Best Seller. Petuah itu bunyinya, “Setelah kita sukses membangun bisnis maka jangan lupa beli properti. Selain kita punya penghasilan dari bisnis yang kita jalankan, kita juga akan mendapat untung dari gain kenaikan nilai properti itu”. Saya kira, Kiyosaki benar. Petuah itu sebenarnya merupakan kata kunci yang menjadi sebab, mengapa orang kaya semakin kaya. Oleh karena orang kaya yang cerdas selalu  membeli properti yang setiap waktu akan terus berlipat nilainya, itulah yang membuatnya semakin kaya.
Namun, jauh sebelum membaca buku itu, sebagai entrepreneur saya sudah mempraktikkan ajaran itu sejak dulu. Oleh karena itu, ada petuah tambahan yang bisa saya berikan untuk anda dalam membeli properti dari hasil keuntungan sukses bisnis yang anda bangun. Dalil bisnisnya berbunyi, “Kalau anda berniat membeli properti, janganlah sesuai kemampuan dana yang tersedia. Bahkan lebih baik belilah properti dengan utang bank. Oleh karena semakin sedikit uang yang anda keluarkan untuk membeli properti, semakin besar keuntungan anda”.
Jelaslah, kalau kita punya dana  Rp 400 juta janganlah membeli properti pas senilai dana yang kita punya. Bukankah membeli properti tidak harus tunai. Bisa dengan cara kredit. Jadi sebaiknya pecahkanlah RP 400 juta anda untuk 4 properti, misalnya masing-masing cukup anda bayar uang muka pembeliannya sebesar Rp 100 juta, sisanya Rp 300 juta dari bank. Nah, kalau anda hanya membeli satu properti senilai Rp 400 juta, maka lima tahun kemudian anda hanya akan menerima keuntungan berlipat-nya harga dari satu properti saja. Tapi kalau empat properti, lima tahun kemudian satu properti anda yang semula Rp400 juta telah berlipat menjadi Rp 2 milyar. Sehingga 4 properti menjadi 8 milyar.
Barang kali anda bertanya, mengapa membeli properti dengan utang lebih menguntungkan? Ada baiknya kita simak saran bisnis dari Dolf De Roos, konsultan ayah kaya Robert T. Kiyosaki dalam bukunya, “Real Estate Riches” Dolf menulis, “Saya tidak membeli properti untuk membeli tanahnya, karenaitu tidak produktif. Saya tidak membeli properti untuk bangunan gedung karena butuh maintenance. Dan, saya tidak membeli properti untuk disewakan karena butuh manajemen. Alasan terkuat saya membeli properti adalah untuk mendapatkan utang. Alasannya sederhana, “Jumlah utang selalu sama, tetapi nilai aset terus melambung”.
Dengan memetik petuah bisnis tersebut, saran saya, kita sebaiknya jangan takut berhutang ke bank untuk membeli Properti. Ubahlah mindset, bahwa utang akan mengundang masalah bagi anda. Memang untuk belajar memupuk rasa percaya diri dalam berhutang bolehlah memulai dengan nilai kecil. Tapi, sekali anda berhasil bukan anda yang mencari utang ke bank, tapi bank yang justru akan mencari anda supaya mengambil utang.
Tak salah kalau lantas muncul canda di kalangan entrepreneur bahwa, “kalau anda berani utang Rp 50 juta, andalah yang punya masalah. Tapi kalau anda berani utang Rp 50 milyar. Bank yang akan punya masalah. Percayalah, semakin sering kita berani utang, maka bank akan semakin percaya pada bisnis kita.” Anda berani mencoba?

5 Jurus HOT DEAL

Pingin tau #5JurusHotDeal Lahan? Jurus yg sering digunakan dalam kerjasama di bisnis developer properti.  HotDeal berarti lahan yang diakuisisi bisa dikerjasamakan. Dikerjasamakan berarti tidak perlu membayar tunai di depan.  Atau mungkin hanya membayar uang muka saja.
Semua tergantung kasus di lapangan dan kemampuan negosiasi Anda. #5JurusHotDeal ini bermanfaat untuk Anda yang bermodal cekak bahkan nol.
Sobat, simak ya #5JurusHotDeal
  1. Jurus BM alias Bayar Mundur. Lahan dibayar dengan tempo waktu yang panjang. #5JurusHotDeal
  2. Jurus Naga alias NAIKKAN HARGA. Lahan dibayar per unit terjual namun harganya dinaikkan. #5JurusHotDeal
  3. Jurus BH (ojo ngeres) alias BAGI HASIL. Lahan dibayar per unit namun dilebihi dengan bagi hasil keuntungan. #5JurusHotDeal. Prosentase sesuai dengan hasil negosiasi. #5JurusHotDeal
  4. Jurus BB alias BAGI BANGUN. Lahan tak perlu dibayar namun digantikan dengan bangunan. #5JurusHotDeal.  Misal ada 4 unit stok. Untuk pemilik lahan 2 unit, untuk developer 2 unit. #5JurusHotDeal
  5. Jurus TARLING  alias TUKAR GULING. Lahan bisa tak dibayar namun digantikan dengan lahan yg lain. #5JurusHotDeal
Nah itu tadi #5JurusHotDeal yang bisa Anda terapkan.
SEMOGA BERMANFAAT! Selamat BERAKTIFITAS! Semoga selalu BERKAH dan BERLIMPAH dan selalu dalam LINDUNGANNYA. Aamiin

Tanya Jawab | Yudhi : Bikin Kost 2 Lantai dengan Modal Sedikit

Yudhi bertanya :
Assalamualaikum wr wb. Dear mas Aryo. Perkenalkan saya yudhi.. member milist YBP namun masih sebagai pemerhati karena masih sebagai karyawan kantoran sampai akhirnya ada tawaran tanah 100m2 di daerah Jakarta kota. mungkin dari sinilah saya disuruh action sama Yang Di Atas :D . rencana sih mau dibangun rumah kos dua lantai pengen bisa realisasi dengan modal pas-pas an.. kira2 siapa yang bisa diajak kerjasama dalam pembangunannya ya Mas Aryo.. plus bagi trik2nya ya Mas Aryo..  Arigatto Mas Aryo.. Wassalamualaikum. yudhi | yang lagi beranjak coba-coba
Aryo Diponegoro menjawab :
SalamAKSI pak Yudhi. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya. Ijinkan saya mencoba menjawab pertanyaan pak Yudhi. Ada beberapa cara untuk bisa menjalankan rencana bapak.
1. Membelinya dengan KPR
Jika tanah 100m2 tadi masih berupa tanah kosong, untuk dapat membelinya dengan pola KPR, pak Yudhi harus menyediakan denah rumah. Denah rumah bisa Anda konsultasikan kepada konsultan arsitektur. Kemudian anda mutlak musti mengurus IMB alias Ijin Mendirikan Bangunan dan tentu saja menyerahkan sertifikat sebagai agunan.
Untuk mampu menembus KPR, saya sarankan pak Yudhi membaca artikel saya yang lain yakni : 99% KPR Disetujui  , 5 C dalam Bank , Persyaratan KPR itu Penting.
Pencairannya nanti mirip dengan KPR Inden atau KPR Bangun dimana pencairan KPR dilakukan bertahap sesuai progres pembangunan. Catatan penting lainnya adalah Anda harus bekerja sama dengan kontraktor yang bersedia dibayar sesuai progres pembangunan Anda.  Normalnya Anda musti menyediakan 20% dari total nilai KPR (tanah dan bangunan).
2. Membelinya dengan Kredit Multiguna
Cara ini mungkin lebih mudah daripada KPR. Namun ada kemungkinan kredit yang diberikan berdasarkan hitungan nilai tanah saja. Jangka waktu juga lebih pendek maksimal 10 tahun dengan tingkat suku bunga biasanya lebih mahal.

Lagi...Guriihnya Bisnis Kos-Kosan...:D

Rumah Kos sudah sejak lama menjadi lahan investasi bisnis yang menguntungkan dan masih tetap menarik hingga saat ini. Namun jika tidak cermat dan tidak tahu bagaimana memanfaatkan investasi ini, bisnis rumah kos bisa tidak berhasil. Rumah kos dapat menjadi passive income bagi sang pemilik tanpa harus mengeluarkan banyak dana. Misalnya jika sebuah rumah dibeli dengan cicilan, kita bisa mendapatkan biaya untuk membayar cicilan dengan menjadikannya rumah kos. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam memulai bisnis rumah kos, yaitu :
1. Menggunakan Bank dalam pendanaan. Peranan bank disini adalah : * Sebagai sumber pendanaan * Sebagai rekan kerja yang membantu pengecekan dan keabsahan surat-surat rumah * Membantu mempermudah penghitungan biaya, termasuk biaya desain kamar yang dapat disesuaikan dengan budget.
2. Lokasi yang strategis. Lokasi disini tergantung pada pasar yang diinginkan. Apakah pasarnya karyawan, buruh atau mahasiswa. Jika pasarnya mahasiswa, carilah lokasi yang berada sedekat mungkin dengan kampus. Jika pasarnya karyawan, carilah lokasi di dekat daerah perkantoran. Strategis juga berarti mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Jangan memilih lokasi yang rawan banjir!
3. Desain Semakin luas kamar, semakin banyak fasilitas maka akan semakin mahal harga sewa sebuah kamar kos. Sesuaikan desain kamar dengan luas bangunan dan perhatikan kenyamanan penyewa.
4. Faktor keamanan baik dari luar maupun dari dalam adalah faktor utama yang sangat penting untuk kelangsungan rumah kos. Jika sekali dikenal tidak aman, rumah kos akan langsung kehilangan pelanggan dan mempunyai citra yang buruk. Untuk mengatasi ancaman keamanan dari luar, rumah kos disarankan memiliki penjaga kos serta membuat peraturan-peraturan bagi penyewa kos agar tidak mengganggu lingkungan. Contohnya seperti : tidak menyalakan musik terlalu keras, tidak menerima tamu diatas pukul 22.00, dan sebagainya. Sedangkan untuk faktor keamanan dari dalam, pemilik kos harus menyeleksi calon penghuni kos agar tempat kosnya tidak menjadi sarang narkoba, tempat pelacuran dan sebagainya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meminta kartu identitas calon penghuni dan melapor keberadaan calon penghuni pada ketua RT setempat.
Untuk meningkatkan pendapatan dari uang sewa kos, ada beberapa tips berikut: * Cobalah untuk meminimalkan penggunaan listrik dengan memilih market karyawan karena karyawan lebih banyak berada di kantor daripada di rumah kos, dibandingkan dengan mahasiswa. Penghematan listrik juga dapat dilakukan dengan membuat bak penampung air yang besar. *
Untuk meningkatkan harga sewa kamar dengan memberikan fasilitas yang lebih dan bisa digunakan secara bersama seperti TV Cable, Hot Spot, dll * Bukalah usaha sampingan untuk menambah pemasukan, seperti : laundry service, warung makan atau catering untuk penghuni kos.

Contoh Perhitungan Berinvestasi Pada Rumah Kos : Sebuah rumah dijual seharga Rp. 300.000.000. Rumah tersebut sebelumnya adalah rumah kos dengan 15 kamar yang telah tersewa semua. Harga sewa per kamar Rp. 400.000 per bulan.
Anda ingin berinvestasi dengan membeli rumah kos tersebut, perhitungannya adalah sebagai berikut :
DP Rp. 60.000.000 , Pinjaman Rp. 240.000.000 dengan KPR. Bunga 12%, cicilan Rp. 2.936.500 per bulan, jangka waktu pinjaman 15 tahun.
Jika kamar disewakan, maka perhitungan keuntungan menjadi sebagai berikut. * Penghasilan penyewaan kamar : Rp. 400.000 x 15 kamar – Rp. 2.936.500 (cicilan/perbulan) = Rp. 3.063.500 per bulan * Biaya listrik, air dan kebersihan setiap bulan Rp. 1.500.000 *
Keuntungan bersih : Rp. 3.813.500 – Rp. 1.500.000 = Rp. 1.563.500
Jika harga rumah kos semakin naik setiap tahun, maka keuntungan pun semakin bertambah.
Tidak sulit dan sangat menarik karena dengan uang Rp. 60.000.000, Anda mendapatkan penghasilan tetap setiap bulan sebesar Rp. 1.563.500 atau 2,6% per bulan atau sebesar 31,2% per tahun. Nah, investasi yang menarik, bukan? Mulai pilihlah lokasi untuk investasi rumah kos Anda.

Bisnis Penitipan Sepeda: Bisnis Mudah dan Menguntungkan

aat ini jumlah sepeda motor khususnya di kota-kota besar setiap harinya bertambah semakin banyak, bisa dibilang lebih banyak kendarannya dari pada luas jalan yang disediakan. Ini bisa menjadi masalah bagi Dinas terkait sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk bisa mengendalikan jumlah kendaraan agar seimbang dengan luas jalan yang digunakan.
Tapi ini tidak bagi anda yang pandai melihat hal ini sebagai peluang usaha. Jika anda mempunyai lahan yang cukup disekitar tempat-tempat keramaian misalnya pasar, stasiun, pusat-pusat perbelanjaan, terminal dan tempat-tempat keramaian lainnya, ini akan menjadi peluang besar bagi anda. Yah, anda bisa mengelolah lahan anda sebagai lahan penitipan sepeda motor.
Jika ditempat keramaian bisa dibayangkan berapa banyak orang yang datang ditempat keramaian itu yang hampir semuanya banyak yang membawa kendaraan terutama sepeda dan sepeda motor, misalnya saja di pasar. Dengan banyaknya kendaraan yang dibawa bisa di bayangkan butuh berapa banyak lahan untuk memarkirkannya. Sehingga tak jarang badan jalan juga digunakan untuk parkir hingga semakin memperparah kemacetan.
Berbisnis lahan parkir memang cukup menguntungkan, hal ini bisa dilihat dari banyaknya orang yang datang pada tempat keramaian-keramaian itu. Misalnya dalam sehari jika ongkos parkir per-motor adalah Rp.1000,- dan rata-rata penitipan sepeda 300/hari, maka penghasilan kotor perhari adalah Rp 300.000,- atau lebih. Belum lagi untuk sepeda motor yang menginap di tempat penitipan dengan perhitungan perharinya Rp 2.000/sepeda motor. Disamping itu pemilik juga bisa mendapat penghasilan tambahan dari dagangan yang disediakan seperti bensin atau olie.
Paling tidak peluang bisnis ini cukup mudah, dengan tidak mempunyai keahlian khusus anda bisa melaksanakannya. Selain itu dalam berbisnis jasa penitipan ini tidak banyak membutuhkan pengeluaran ekstra karena dalam bisnis jasa ini nyaris tidak membutuhkan bahan baku untuk memulainya. Yang diperlukan adalah mengantongi ijin usaha dari Dinas Pasar dan Dishub setempat dan menjamin keamanan penitip dengan sistem kartu bernomor untuk dapat menjalankan bisnis ini.
Selain itu adalah merekrut karyawan penjaga yang jujur sehingga bisa dipercaya untuk membantu anda dalam berbisnis ini. Anda bisa merekrutnya dengan mengandalkan keluarga. Jadi jika anda berminat, tak usah ambil pusing untuk memulai bisnis yang cukup prospektif ini.

Penghasilan Terus Mengalir Dari Usaha Kost-Kostan

Bisnis kost-kostan memang cukup menjanjikan, terlebih di kota-kota pusat perdagangan atau di kota-kota pelajar dan industri. Sudah banyak yang merasakan bahwa penghasilannya terus mengalir dari usaha kost-kostan
Banyaknya pelajar mahasiswa dan pegawai yang berasal dari luar daerah menjadikan pemilik kost-kostan menikmati keuntungan darinya. Usaha ini dapat dijalankan hanya dengan memanfaatkan kamar dirumah yang tidak lagi dipakai atau berpenghuni.
Selain penghasilan yang terus mengalir setiap bulannya, sebagai usaha jangka panjang, pemilik kost-kostan bisa menikmati keuntungan dari terus naiknya nilai tanah.
Pengelolaan usaha kost-kostan ini juga tidak begitu rumit. Bila tidak mau repot mengurusi anak-anak kost, pemilik bisa mempekerjakan orang lain untuk pengelolaan tiap hari dan hanya melakukan kontrol dan pengecekan berkala saja.
Fasilitas & Pemasaran
Untuk fasilitas dari masing-masing usaha kost-kostan juga bermacam-macam. Ada yang dari mereka menyediakan fasilitas yang diisi dengan ranjang dan dilengkapi meja tulis, almari, kamar mandi dalam.
Bahkan untuk kost-kostan yang membidik pasar atas yakni anak-anak orang kaya, biasa dilengkapi dengan fasilitas alat pendingin ruangan juga telepon sendiri. Namun banyak juga yang menyediakan kamar kosongan untuk diisi sekehendak penyewa kamar.
Pemilik kost-kostan tak cukup hanya memasang plang “menerima kost” di depan pondokannya. Mereka harus aktif menjaring pasar. Caranya, bisa dengan menyebarkan selebaran penawaran atau brosur ke kampus-kampus, kantor-kantor atau warung-warung yang ramai dikunjungi. Bila perlu memberi iming-iming pada calon penyewa seperti gratis sewa satu bulan untuk penyewa yang membayar sewa enam bulan sekaligus.
Memberikan kelonggaran dalam waktu pembayaran dan mempertahankan harga lama bagi penghuni lama juga bisa dilakukan sebagai alternatif untuk memasarkan usaha kos-kosannya.
Lokasi, Pengelolaan & Harga Sewa
Lokasi kost-kostan yang pas juga perlu diperhatikan. Selain dekat dengan kampus atau tempat kerja, diusahakan memiliki akses yang mudah untuk ke daerah lain. Dengan demikian harga yang ditawarkan ke calon konsumen bisa tinggi.
Contohnya adalah kost-kostan “Dhiya Nisa”, yang berada di daerah Pugeran, Yogyakarta. Letak kost-kostan ini  berdekatan dengan beberapa kampus dan kantor pajak yang membuat kost-kostan ini tidak pernah kosong.
Saat ditemui tim bisnisukm, ibu Erna Zulianti, pemilik kost-kostan “Dhiya Nisa” bercerita banyak perihal usaha ini. Awalnya adalah keinginan untuk mendapatkan tambahan pemasukan selain dari penghasilan suaminya yang bekerja di perusahaan swasta. Dengan persetujuan suaminya akhirnya  mbak Erna, panggilan akrabnya, membangun beberapa kamar untuk dijadikan usaha kost-kostan.
Pengelolaan sepenuhnya ia lakukan sendiri dengan dibantu satu orang pembantu yang dipekerjakannya untuk membersihkan area kost-kostan sekaligus untuk menjaga keamanan kos.
Sebagian besar anak-anak kost yang tinggal di “Dhiya Nisa” adalah mahasiswa dan pegawai. Tarif yang dipasang untuk masing-masing kamar bervariasi. Mulai dari 150.000 sampai dengan 200.000 tergantung dari besarnya kamar yang disewa. Harga ini menurut pengakuan mbak Erna, belum termasuk uang listrik untuk penambahan perangkat seperti komputer, dispenser dan televisi.
Simulasi Keuntungan
Pemasukan
Sewa kamar rata-rata Rp. 200.000/bulan
Sewa 20 kamar kost = Rp. 200.000,00 x 20 x 12   = Rp. 48.000.000

Pengeluaran
Listrik dan air = Rp. 600.000 x 12              = Rp. 7.200.000
Gaji pegawai    = Rp. 500.000 x 12              = Rp. 6.000.000
Biaya perbaikan (cat, pompa air, keran air, dll)= Rp. 3.000.000
Total pengeluaran                               = Rp 16.200.000

Keuntungan bersih per tahun
Rp 48.000.000 - Rp 16.200.000                   = Rp 31.800.000
sumber gambar : Tim bisnisUKM

BISNIS PROPERTI TANPA MODAL

Bisnis properti merupakan bisnis yang mulai dilirik oleh banyak orang, dahulunya hanya ditekuni oleh beberapa orang saja, banyak buku, seminar, workshop yang membahas bagaiamana cara memulai bisnis properti. Saya telah mempelajari  beberapa ebook dan buku tentang cara memulai bisnis properti tanpa modal, ternyata caranya sederhana sekali, kali ini saya akan jelaskan secara ringkas.
Dalam memulai bisnis properti tanpa modal banyak peran yang bisa kita ambil diantaranya sebagai broker, sebagai pemilik properti itu sendiri atau sebagai developer properti.
Pada kesempatan ini saya akan jelaskan bagaimana cara memulai bisnis properti tanpa modal sebagai developer. Caranya sebagai berikut :
1. Mencari lahan atau tanah
Bisa menggunakan tanah milik sendiri, tanah orang tua, milik saudara, milik teman atau milik orang lain, jika bukan milik sendiri kita perlu meyakinkan pemilik tanah, bagaimana meyakinkan pemilik tanah ? tentu dengan memperlihatkan bahwa kita tahu persis dan menguasai apa yang akan kita kerjakan dan kita menjelaskan bagaimana sistim kerjasamanya dan berapa potensi keuntungannya.
2. Membuat gambar dan Rancangan Anggara Biaya
3. Mencari Modal Untuk membangun Rumah
Jika kita sudah berhasil meyakinkan pemilik tanah tahapan selanjutnya adalah mencari modal untuk pembangunan rumah. Modal bisa kita dapatkan dengan cara mencari pembeli rumah yang akan kita bangun kemudian minta DP, jika dia beli rumah tersebut cash maka pembangunan rumah sudah bisa kita mulai, tentunya dilengkapi dengan surat perjanjian bagaimana pembayaran selanjutnyaa, jika dia beli menggunakan Bank / KPR  setelah dapat DP kita juga langsung ajukan KPR Multiguna atas nama pembeli tersebut karena digunakan untuk pembangunan rumah, jangan dimulai dulu pembangunan sebelum jelas bahwa kreditnya disetujui untuk mengantisipasi jangan sampai pembangunan rumah terbengkalai. Modal pembangunan bisa juga kita dapatkan dengan cara mengajukan kredit konstruksi atas nama kita atau nama perusahaan kita.
4. Jika kita menggunakan kredit konstruksi untuk pembangunan maka sebelumnya kita perlu balik nama sertifikat atas nama kita, untuk meyakinkan pemilik tanah maka lengkapi dengan surat perjanjian. Hati-hati jika menggunakan teknik ini , perhitungkan pinjaman yang didapat cukup untuk membangun rumah sampai selesai atau pastikan ada dana untuk membayar angsuran perbulan selama properti belum selesai atau selama properti belum laku, pastikan di perjanjian dibunyikan bahwa sebelum rumah terjual maka ada persentase kita terhadap kepemilikan tanah dan rumah tersebut sesuai dengan persentase dana kita yang telah masuk kedalam pembangunan rumah.
5. Pada tahap ini kita tinggal promosi untuk mendapatkan pembeli
Sumber :www.enterpreneuruniversity.net/bagaimana-cara-memulai-bisnis-properti-tanpa-modal/

Tuesday, July 17, 2012

APARTEMEN SUBSIDI APA ITU DAN BISAKAH UNTUK INVESTASI...??

Udah pada denger kan apartemen subsidi, mungkin untuk yang tinggal di Jakarta, surabaya, bandung udah familier tapi untuk daerah lain mungkin akan segera dibangun di kota anda!.

Kali ini saya pengen share aja tentang apartemen subsidi pemerintah.

Pemerintah kita sedang galak-galaknya menyediakan kebutuhan rumah bagi rakyatnya, kalo dulu ada rusunami (rumah susun sederhana) sekarang lagi trend apartemen subsidi.

kalo dulu pemerintah sendiri yang berusaha mati-matian bangun rumah susun sekarang pemerintah menggandeng SWASTA (DEVELOPER) untuk membangun APARTEMEN SUBSIDI.

sepengetahuan saya , orang dengan income tertentu bisa membeli apartemen ini dengan harga spesial dengan tujuan membantu mereka memiliki tempat tinggal, NAMUN jika anda seorang dengan penghasilan melebihi limit penghasilan maksimum yang ditentukan maka anda akan diberi harga NORMAL.

Begitu kurang lebih konsepnya. konsepnya sebetulnya bukan baru, malah ada kecenderungan meniru apa yang udah dilakukan PEMERINTAH SINGAPORE puluha tahun lalu . SINGAPORE mengahabiskan tempat kumuh di negaranya dengan menyedikan apartemen yang dibangun dan DISUBSIDI pemerintah, namanya HDB apartment/flats, jika anda seorang pengangguran atau seorang dengan gaji kecil anda berhak menyewa atau bahkan membeli apartemen HDB ini dengan harga spesial dan cicilan sampai dengan 30 tahun. ataupun menyewa langsung kepada pemerintah SINGAPORE dengan rate yang subsidi untuk bisa dijangakau masyarakatnya.

Jika income anda 1 bulan dibawah SIN$1500(Rp.10,500,000) , anda termasuk KATEGORI ORANG YANG PERLU DIBANTU OLEH PEMERINTAH SINGAPORE UNTUK BISA MEMILIKI HDB APARTMENT INI. anda termasuk golongan yang hidupnya pas-pas-an (bayangkan dengan gaji segitu, kita di INDONESIA bisa hidup berkecukupan mungkin).

UNTUK REFERENSI HDB FLAT yang dibangun pemerintah singapore:
http://en.wikipedia.org/wiki/Public_...g_in_Singapore
http://www.hdb.gov.sg/

Contoh HDB di SINGAPORE-biasanya lengkap dengan fasilitas food court-pasar-dan taman untuk aktifitas orang yang tinggal serta dekat dengan PUBLIC TRANSPORTATION (bus dan KA), BAGAIMANA DENGAN APARTEMEN SUBSIDI YANG ANDA BELI?????


APARTEMEN subsidi di Indonesia juga begitu, ada limit penghasilan , dan anda akan diberi spesial price. jika anda tidak termasuk kategori itu maka anda BOLEH BELI TAPI DENGAN HARGA NORMAL..............

Dari gambaran ini sebenarnya anda bisa memutuskan bisakah apartemen subsidi masuk dalam daftar investasi anda. lihat dari segi target market dan tujuan apartemen ini didirikan, apakah kelak RESALE VALUENYA meningkat?? ataukah karena subsidi akahirnya membuat apartemen ini tidak terawat???

Jadi pertimbangkan sebelum membeli, jangan hanya tergoda karena harganya yang murah. sebenarnya jika anda mau berinvestasi di apartemen ,lebih baik membeli yang tidak subsidi, memang harga lebih mahal, tapi dari segi manajeman estate akan mungkin lebih terjamin. dan Fasilitas yang lebih baik.

tapi jika anda merasa apartemen subsidi ini berdekatan dengan lokasi kampus, dan anda berpikir cocok disewakan sebagai tempat kos, dan dalam perhitungan anda masuk, juga tidak ada salahnya mencoba.

tapi sekali lagi ,kalo saya lebih interest pada landed house (rumah ). karena pasar apartement dan demandnya belum jelas di INDONESIA ini khususnya kota lain selain JAKARTA.

sumber : kaskus/novena/promedia/mangun

Rumah di Bawah Tipe 36 Tidak Usah Dilarang

Rumah dengan tipe di bawah 36 meter persegi sebaiknya tidak perlu dilarang. Pasalnya, daya beli dan kebutuhan masyarakat tidaklah sama. Demikian diungkapkan mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat Muhammad Yusuf Asy'ary ketika ditemui seusai acara peluncuran majalah Hudmagz di Jakarta, Kamis (5/7/2012).
Menurut Yusuf, mengukur tipe rumah di bawah tipe 36 belum tentu tidak standar karena perlu dilihat berapa jumlah penghuninya. "Kalau pasangan baru menikah, tinggal di rumah ukuran 9 meter x 2 meter tetap standar karena penghuninya hanya dua. Beda jika ukuran segitu penghuninya lima orang," katanya.
Pemerintah, kata Yusuf, sebaiknya tidak usah melarang pembangunan rumah di bawah tipe 36 meter persegi. Pelarangan ini sama saja merupakan tindakan zalim terhadap masyrakat. "Jika pemerintah tidak bisa bantu masyarakat, ya sudahlah, tapi tidak lantas melarang orang membuat rumah di bawah tipe 36," katanya.
Dalam mendirikan rumah, lanjut Yusuf, masyarakat akan otomatis mengembangkan dan merenovasi menurut kebutuhannya. Rumah ibarat kehidupan yang selalu berkembang. Karena itu, kebijakan pembatasan luas rumah minimal 36 meter persegi kurang bijaksana.
Terkait dengan gugatan pengembang yang tergabung dalam Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia tentang Pasal 22 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang belum juga ada putusannya, Yusuf menilai, kelemahan peradilan adalah lambat dalam mengambil keputusan.
"Padahal, disadari atau tidak, putusan ini terkait banyak hal. Seperti bagaimana nasib rumah-rumah di bawah tipe 36, bagaimana pengembangnya, pekerjanya, juga konsumennya," katanya.

Terjepit antara Punya Rumah atau Boros Ongkos

Masyarakat berpenghasilan rendah kerap kali dihadapkan pada pilihan pahit, bersabar mencicil angsuran rumah atau mempunyai rumah di pelosok dan mengorbankan tabungan. Pilihan kedua kerap dipilih, mereka memiliki rumah tetapi tetap mengeluarkan biaya besar untuk ongkos ke tempat kerja.
"Gaji calon pembeli tidak memenuhi kriteria harga jual rumah, bank tidak meloloskan permohonan KPR. Lalu, mereka memilih perumahan yang lebih jauh lagi dari tempat kerja. Mereka malah keluar biaya lebih besar lagi untuk ongkos transportasi," kata Michael Michael Kurniawan, pengembang PT. Kurnia Panca Semesta Abadi yang tengah mengembangkan dua proyek perumahannya Villa Tatira Tigaraksa dan Green Mansion Curug, ketika ditemui di Tangerang, Banten, Jumat (13/7/2012).
Cerita Michael ini berdasarkan pengamatannya sebagai pengembang di kawasan Tigaraksa, Tangerang, Banten. Di kawasan ini, banyak tersebar kompleks perumahan khusus rumah subsidi dengan target buruh dan pegawai.
"Kebetulan saya dapat tanah murah di situ, jadi saya bisa jual Rp 75 juta tipe 36 meter persegi. Tapi daerah Tigaraksa itu jauh, kalau mau ke Jakarta harus keluar uang banyak," kata Michael.
Menurut Michael, perumahannya jauh lebih beruntung karena dekat stasiun kereta api. Tetapi, di perumahan lain yang tak dekat stasiun, penghuninya harus mengeluarkan ongkos lebih.
"Karena dekat stasiun biaya mereka Rp 100.000 plus abonemen Rp 50.000. Kalau yang lebih jauh lagi rumahnya, sekali jalan bisa keluar ongkos Rp 15.000, belum dikali berapa hari kerjanya," imbuhnya.
Michael paham masyarakat memilih opsi ini lantaran sangat menginginkan punya rumah pribadi sendiri. Meski untuk mewujudkannya, mereka harus pintar membagi keseluruhan gaji menjadi sepertiga gaji untuk cicilan rumah, sepertiga gaji lagi untuk kebutuhan hidup dan sepertiga lagi untuk dana cadangan seperti untuk kesehatan atau tabungan anak.
"Untuk ilustrasi, dengan gaji Rp 2 juta untuk angsuran rumah per bulannya Rp 600.000 - Rp 700.000 selama 15 tahun, untuk kebutuhan hidup Rp 600.000 juga. Lalu biaya cadangan tidak ada karena habis untuk transportasi yang mencapai Rp 600.000 per bulan," katanya.
"Lalu bagaimana dengan mereka yang berpenghasilan di bawah Rp 2 juta? Sementara standar Upah Maksimum Regional (UMR) tidak sampai segitu. MBR bergaji lebih rendah tetap tidak akan sanggup membeli rumah subsidi," imbuh Michael.

Wednesday, July 11, 2012

Ini yang Membuat Orang Kaya Makin Bertambah Hartanya

Jakarta - Istilah orang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin, sudah sering kita dengar. Kenyataannya fenomena itu memang benar-benar terjadi dalam kehidupan kita.

Berikut ini penjelasan singkat pakar marketing Tung Desem Waringin, bagaimana kita berpikir dan memposisikan diri sebagai orang yang kaya, menengah atau bahkan hanya sebagai orang miskin:

Mengapa orang kaya semakin kaya? Karena begitu orang kaya penghasilannya bertambah besar, maka gaya hidupnya sementara tetap (menunda kesenangan). Penghasilan yang lebih ini di investasikan kedalam asset. Misalnya beli saham yang menghasilkan deviden, rumah kost kost-an, ruko yang dikontrakkan, Mall yang disewakan, sarang walet, usaha-usaha yang menghasilkan, dan lain-lain.

Sedemikian sehingga penghasilan mereka bertambah besar. Dan ketika penghasilan mereka bertambah besar lagi, mereka investasikan lagi ke dalam asset tersebut diatas, sehingga semakin kaya dan semakin kaya lagi.

Mengapa orang menengah bergumul terus secara finansial? Ketika orang menengah penghasilannya bertambah besar maka dia mencicil rumah yang lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang lebih canggih, komputer yang lebih modern, televisi yang lebih besar, audio yang lebih canggih dan banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk kedalam pengeluaran.

Orang menengah ini bisa memiliki rumah yang besar, mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang yang bekerja untuk dia. Dan seumur hidupnya menjadi budak uang karena membayar cicilan semakin besar seumur hidupnya.

Mengapa orang miskin bablas miskin?
Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran.

Contoh:
Orang miskin begitu penghasilannya bertambah besar mereka beli TV yang besar, beli jamnya yang mahal, beli hp yang lebih baru, beli baju mahal, makan di restoran mewah, ikut keanggotaan fitness, ikut asuransi yang tidak perlu, dan lain-lain. Semua dijalankan karena gaya hidup moderen atau tidak mau ketinggalan zaman.

Pertanyaannya: Bila penghasilan Anda bertambah besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang menghasilkan uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang. Silahkan dijawab, Anda yang tahu termasuk golongan manakan Anda?

Semoga bermanfaat, Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat!

Mengakali Masalah Pembiayaan Rumah

Kapan waktu paling tepat untuk memiliki rumah atau apartemen? Realitanya, membeli rumah memang gampang-gampang susah.
Dikatakan gampang karena saat ini tawaran pengembang akan proyek perumahan, apartemen, kawasan permukiman begitu banyak disertai beragam fasilitas menarik. Disebut susah, karena bagi sebagian orang terbentur pembiayaan terbatas.
Saat ini, bila terbentur masalah pembiayaan, orang bisa mengatasinya dengan memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Meski tawaran suku bunga, cicilan, dan ragamnya begitu menarik, konsumen harus jeli agar tak berujung pada penyesalan.
Menurut Supriyadi Amir dalam bukunya 'Sukses Membeli Rumah Tanpa Modal', ada beberapa faktor perlu diperhatikan konsumen sebelum mengambil KPR atau KPA. Pertama adalah sistem bunga KPR KPA yang dipakai, kemudian mencermati jangka waktu cicilan kredit serta pilihan banknya.
Ada dua sistem bunga KPR-KPA, yaitu fixed dan float. Bunga fixed adalah bunga yang dibayar selalu tetap, meskipun tingkat suku bunga selalu fluktuatif. Sistem bunga ini sangat cocok untuk kredit dalam jangka waktu lama.
Jangka waktu maksimum fixed adalah 10 tahun. Bank pemberi bunga fixed biasanya adalah bank syariah.
Sementara bunga float adalah sistem bunga yang dibayar setiap bulan dan disesuaikan dengan perubahan tingkat suku bunga pasar. Besarnya suku bunga biasanya dievaluasi oleh bank satu tahun sekali.
Namun, bila masih bingung memilih bunga fixed atau float, rumusannya sebetulnya mudah. Jika Anda menginginkan ketenangan dan kepastian dalam mencicil, Anda disarankan memilih bunga fixed karena cicilannya sama dari bulan ke bulan atau dari tahun ke tahun.
Sebaliknya, seandainya suku bunga akan turun selama jangka waktu kredit, maka lebih baik mengambil bunga float. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, karena itu ada baiknya Anda sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan Anda.

Sertifikat Tanah Hilang? Ini Langkahnya....

Sebagai tanda bukti hak atas tanah, sertifikat tanah memiliki kedudukan paling penting atas kepemilikan akan tanah. Ketika surat paling penting ini hilang, hal itu tidak berarti Anda kehilangan hak atas tanah tersebut.
Sertifikat yang berisi data fisik dan yuridis suatu bidang tanah ini, bila hilang dapat diurus dengan mengajukan surat permohonan sertifikat pengganti ke kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Menurut Supriyadi Amir dalam bukunya 'Sukses Membeli Rumah Tanpa Modal', tahapan langkah yang bisa Anda lakukan adalah:
- Membuat laporan kehilangan di kepolisian setempat tentang hilangnya sertifikat tersebut.
- Menghubungi kantor pertanahan setempat atau kantor PPAT di mana lokasi tanah itu berada untuk mengetahui tindakan apa saja perlu diambil.
- Melengkapi syarat lain seperti surat permohonan kepada kepala kantor pertanahan, fotokopi kartu indetitas penduduk, fotokopi sertifikat, serta surat kuasa apabila pengurusannya dilakukan oleh pihak lain.
Namun, apabila pemegang hak sertifikat yang hilang itu telah meninggal, maka permohonan bisa diajukan oleh ahli warisnya dengan penyertaan surat keterangan ahli waris. Pernyataan di bawah sumpah dilakukan oleh pemohon sertifikat di hadapan kepala kantor pertanahan.
Kemudian, pemohon membayar biaya penerbitan sertifikat pengganti. Sebelum sertifikat pengganti terbit, harus dilalui pengumuman di surat kabar lokal dengan biaya dari pemohon. Jika dalam waktu 30 hari sejak tanggal pengumuman tidak muncul keberatan, maka kepala kantor pertanahan akan menerbitkan sertifikat pengganti.

Bagaimana Membeli Tanah Berstatus Diagunkan di Bank?

Kasus berikut bukan tak mungkin dialami oleh Anda. Sebutlah si Rudi, misalnya, hendak membeli sebidang tanah berikut bangunan rumah di atasnya dengan alas hak milik (rumah). Namun demikian, berdasarkan informasi dari penjualnya, sertifikat rumah masih dijaminkan ke bank karena penjual saat membeli rumah tersebut dengan cara KPR.
Pada dasarnya, Rudi mengaku sudah setuju atas harga jual rumah tersebut. Sementara penjual memintanya untuk melakukan pelunasan lebih dulu atas sisa utangnya di bank. Besarnya utang kurang lebih setengah dari harga jual yang telah disepakati. Nah, bagaimanakah sebaiknya langkah yang harus Rudi lakukan terkait rencana pembelian tanah tersebut?
Berdasarkan contoh uraian Rudi di atas, pada dasarnya Rudi hendak melakukan pembelian atas rumah yang sedang dijaminkan di bank. Untuk kasus seperti ini, pertama-tama, calon penjual harus mengurus pelunasan utang di bank.
Setelah pembayaran atas sisa utang, biaya-biaya, dan denda atau pinalti, bank akan mengembalikan dan menyerahkan sertifikat asli kepada penjual termasuk surat keterangan lunas. Hal itu termasuk surat roya dari bank untuk menghapus hak tanggungan yang telah dibebankan atas rumah.
Dalam kasus ini, ada baiknya Anda melakukan cek atas keterangan dari penjual tersebut ke bank bersangkutan dan BPN. Pengecekan itu untuk mengetahui rumah tersebut tengah dalam masalah atau tidak. Jika keterangan penjual rumah benar, serta rumah tidak dalam proses sengketa, maka Anda dapat berkoordinasi dengan bank, Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT), dan penjual agar waktu pelunasan dapat dilakukan bersamaan dengan penandatanganan AJB (Akta Jual Beli) rumah.
Pun, ada baiknya, Anda menggunakan jasa PPAT rekanan bank yang digunakan penjual waktu membeli rumah tersebut dengan KPR. Tentunya, hal ini agar mempermudah pengecekan sertifikat sebelum tandatangan AJB.
Namun, apabila tidak dapat dilakukan pada hari bersamaan, maka Anda dan penjual melakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas tanah tersebut di depan notaris pada saat Anda membayar sebagian harga jual beli untuk pelunasan KPR.
Adapun isi dari PPJB pada pokoknya adalah penjual dan pembeli sepakat mengikatkan diri untuk melakukan jual beli atas rumah, serta Ibu melakukan pembayaran sebagian atas harga jual tanah tersebut. Penandatanganan AJB dilakukan setelah sertifikat keluar dan hak tanggungan telah dihapus. Setelah pelunasan di bank selesai, barulah dapat dilakukan penandatanganan akta jual beli rumah tersebut.

Kondotel dan Hotel Bersaing Sengit

Maraknya pembangunan kondominium hotel atau kondotel di kota-kota luar Jakarta diprediksi akan bersaing dengan pasar perhotelan. Selain dioperasikan sebagai hotel, unit-unit kondotel dapat menjadi investasi tersendiri.
Kondotel itu bergerak di pasar yang sama saja dengan hotel, di mana tamu-tamunya juga sama. Waktu kondotel mulai beroperasi, ya, saingannya juga hotel.
-- Arief Rahardjo
"Kondotel itu bergerak di pasar yang sama saja dengan hotel, di mana tamu-tamunya juga sama. Waktu kondotel mulai beroperasi, ya, saingannya juga hotel," kata Arief Rahardjo, Head of Research & Advisory PT Cushman & Wakefield Indonesia, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (10/7/2012).
Arief mengatakan, meski secara fisik berwujud seperti hotel, kondotel memiliki unit-unit yang ditawarkan kepada konsumen. Penjualan unit kondominium ini dimaksudkan agar besarnya biaya pembangunan tidak ditanggung seluruhnya oleh pengembang. Untuk pembeli unit kondotel, pengembang menjanjikan investasi atau return of investment (ROI) yang bisa kembali dalam jangka waktu tertentu.
"Kondotel yang laris biasanya di daerah wisata, karena pasarnya para wisatawaan. Di daerah dengan lokasi strategis ini, pengembalian investasi unit kondotel akan sangat tinggi," katanya.
Berbeda dengan Arief, Ketua Badan Pertimbangan Realestat Indonesia (REI), Teguh Satria mengatakan perkembangan pasar perhotelan tidak akan tergeser dengan kehadiran kondotel. Menurutnya, profil konsumen untuk hotel dan kondotel berbeda.
"Pertumbuhan hotel tidak bisa digantikan oleh kondotel. Perkembangan hotel sangat signifikan karena pasarnya berkembang luar biasa. Ini bisa dilihat dari tingginya pertumbuhan pasar penerbangan dimana semua membutuhkan hotel," katanya.