“Peluang bisnis penjualan
rumah bersubsidi untuk kalangan bawah masih sangat besar. Namun, bukan
perkara mudah menarik minat kalangan tersebut. MarketingSakti.com
memiliki trik tersendiri dalam menggaet minat mereka. Seperti apa?”
Bisnis properti masih me-nyimpan potensi
besar. Pembangunan proyek hunian tak henti dilakukan para developer.
Apartemen mewah, real estate hingga perumahan menengah bawah mulai
menjamur di setiap kota besar tanah air. Kue jasa menjualnya pun sangat
besar sehingga persaingan antara para broker atau agen property tak
terhindarkan dalam menggaet pembeli.
Tak susah mendapatkan pembeli dari
kalangan berduit yang telah berminat memiliki rumah. Asalkan informasi
dari agen sampai ke telinganya, maka tinggal di-follow up, selanjutkan
mereka nyaris tak terkendala dengan berbagai persyaratan untuk memiliki
rumah. Namun tidak demikian dengan pembeli di kalangan bawah.
Secara populasi kalangan menengah bawah
melampaui jumlah kalangan atas. Mereka selama ini menganggap dirinya tak
mampu membeli rumah. Padahal pemerintah telah berbaik hati mengeluarkan
kebijakan kredit kepemilikan rumah (KPR) bersubsidi bagi mereka. Untuk
itulah agen properti rumah bersubsidi berbendera MarketingSakti.Com
melancarkan berbagai pendekatan personal secara agresif dalam menarik
minat segmen tersebut.
“Di kota seperti Jakarta banyak orang
yang masih ngontrak rumah tetapi sebetulnya punya penghasilan yang cukup
untuk memiliki rumah bersubsidi. Makanya di setiap wilayah kami mencari
jaringan yang bisa melakukan pendekatan personal untuk menyampaikan
informasi tentang rumah bersubsidi ini,” ujar Dery Suandi, pemilik
MarketingSakti.com
Selanjutnya, bila ada yang berminat dari
lingkungan mitra tersebut, pihaknya turun untuk presentasi memberikan
informasi sedetail-detailnya. “Mereka akhirnya yakin dengan kemampuannya
ketika kami mengatakan ini loh ada rumah murah, dengan DP (down
payment- red) Rp600 ribu, cicilan Rp500 ribu, jarak tempuh dari Jakarta
paling lambat 40 menit naik motor,” kata pria kelahiran Padang tahun
1976 ini. Di rumah bersubidi tersebut, juga dilengkapi fasilitas seperti
sekolah, pasar dan berbagai prasarana pendukung lainnya.
Mendapatkan hati para pembelinya tak
hanya dengan membangun jaringan. Pendekatan personal lainnya juga
dilakukan kapan dan di mana pun tim MarketingSakti.Com berada. “Kami
tidak gengsi. Saya yang hobi jalan-jalan sambil membawa anak, seringkali
sambil menyebarkan brosur. Hobi nongkrong saya manfaatkan membuat
pameran. Dan jika ke tempat perbelanjaan, misalnya di sebuah restoran,
saya dekatin manajernya. Saya ngobrol dan menawarkan kerjasama agar bisa
menyampaikan informasi rumah murah bersubsidi ini kepada bawahannya,”
jelasnya.
Dery berpandangan, menjual properti itu
sebetulnya mudah seperti halnya menjual barang dagangan lainnya. “Jual
apa saja sebenarnya sama saja. Selagi informasinya tersebar, yang butuh
pasti merespon, dan selanjutnya tinggal bagaimana kita mengelola respon
tadi,” lanjut dia. Latar belakang dirinya sebagai pedagang kaki lima di
Tanah Abang dan di Bandung sebelum terjun di sektor ini, membuat
MarketingSakti.Com menemukan feel sendiri sehingga bisa masuk menanggapi
kebutuhan rumah murah kelas bawah.
Mengelolah respon kalangan bawah, Dery
melanjutkan, dilakukan dengan koordinasi antara jaringan dan timnya.
Sebut saja, pembeli yang berminat di suatu wilayah tertentu dikumpulkan
pada hari Sabtu atau Minggu, dan diberikan fasilitas mobil gratis untuk
survei ke lokasi perumahan. “Kami membuka wawasan mereka bahwa dengan
MarketingSakti.Com, memiliki rumah itu mudah, karena kita memberikan
informasi yang mereka butuhkan secara lebih akurat baik dari lokasi,
cara beli, tipe, aspek setelahnya sehingga dia memiliki pemahaman yang
cukup,” tukasnya.
Ia mencontohkan, setelah calon
pembelinya percaya diri bisa membeli rumah, pihaknya memberikan variasi
pilihan. “Tempat tinggal wilayah mana yang paling relevan dikaitkan
kemampuan finansial dan jarak tempuh ke tempat kerja. Misalnya kerja di
daerah Slipi, tetapi secara finansial tidak mampu membeli rumah di Puri
Indah, maka dengan sedikit mengorbankan jarak tempuh mereka bisa
memiliki rumah di wilayah Tangerang,” katanya.
Tak salah, dari 6 proyek rumah
bersubsidi yang digarapnya sejak 3 tahun silam, terutama di Jabodetabek,
MarketingSakti.Com terus berkembang. Omsetnya terus meningkat dan kini
dari ribuan unit rumah bersubsidi seharga Rp 50 juta hingga Rp 80 juta
pihaknya bisa meraup keuntungan bersih Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5 juta
per unit rumah yang terjual. “Rumah yang terjual setiap bulan berkisar
antara 50 sampai 150 unit. Ya dibilang profit ya sudah profit, karena
ini bisnis jasa, tak perlu modal besar untuk memulai,” ungkapnya.
Dengan 22 orang personil,
MarketingSakti, nyaris bergerak tanpa ancaman persaingan ketat dari agen
properti lainnya. “Kami yang paling tahu cara mendekati kelas bawah
dengan pengalaman kami tiga tahun. Agen properti kelas atas boleh saja
bermain di kelas ini dengan lebih profesional, tetapi tampaknya kami
lebih bisa bermain cantik dalam bergaul dengan kelas bawah,” katanya.
Melalui gaya marketing yang kini bisa
membuat usahanya bertumbuh, Dery pun membuka peluang sebesar-besarnya
kepada siapa pun yang ingin menambah penghasilan. “Bisa dengan
memberikan informasi kepada siapa saja di sekitar lingkungan tempat
tinggal, kantor atau di mana saja tentang rumah murah. Dan imbalannya,
untuk satu rumah yang telah akad kredit, kami akan memberikan Rp 200
ribu. Karena logikanya, bila satu bulan ada 10 orang yang beli rumah
berarti sudah sangat cukup untuk menambah penghasilan,” pungkasnya.