Kondotel itu bergerak di pasar yang sama saja dengan
hotel, di mana tamu-tamunya juga sama. Waktu kondotel mulai beroperasi,
ya, saingannya juga hotel.
-- Arief Rahardjo
Arief mengatakan, meski secara fisik berwujud seperti hotel, kondotel memiliki unit-unit yang ditawarkan kepada konsumen. Penjualan unit kondominium ini dimaksudkan agar besarnya biaya pembangunan tidak ditanggung seluruhnya oleh pengembang. Untuk pembeli unit kondotel, pengembang menjanjikan investasi atau return of investment (ROI) yang bisa kembali dalam jangka waktu tertentu.
"Kondotel yang laris biasanya di daerah wisata, karena pasarnya para wisatawaan. Di daerah dengan lokasi strategis ini, pengembalian investasi unit kondotel akan sangat tinggi," katanya.
Berbeda dengan Arief, Ketua Badan Pertimbangan Realestat Indonesia (REI), Teguh Satria mengatakan perkembangan pasar perhotelan tidak akan tergeser dengan kehadiran kondotel. Menurutnya, profil konsumen untuk hotel dan kondotel berbeda.
"Pertumbuhan hotel tidak bisa digantikan oleh kondotel. Perkembangan hotel sangat signifikan karena pasarnya berkembang luar biasa. Ini bisa dilihat dari tingginya pertumbuhan pasar penerbangan dimana semua membutuhkan hotel," katanya.
No comments:
Post a Comment