Dengan berbagai dimensinya, membeli properti rumah, tanah, ruko, dan
lainnya, yang berada di lokasi strategis selalu terbukti menguntungkan.
Banyak pilihan peruntukan yang bisa dimanfaatkan bagi pemiliknya. Salah
satu sektor usaha yang sedang marak dan memilki tren bisnis jangka
panjang, berdampak bagi peningkatan nilai aset properti adalah sektor
kuliner atau makanan. Di masa kini, terbukti semakin tinggi kebutuhan
masyarakat terhadap tempat makan yang tidak sekadar kuliner biasa. Perlu
tempat nyaman, berselera lezat, dan bersuasana tertentu; nuansa
kekeluargaan, sepi dan tenang, serta exclusive, hingga pantas
diceritakan ke teman. Urusan tempat makan sekarang ini tak lagi melulu
di kedai, warung dan resto, dengan mengandalkan cita rasa masakan
semata. Tempat Kuliner telah bergeser dan berkembang sebagai tempat
rekreasi keluarga, tempat rapat dan pertemuan bisnis, tempat perjamuan
pesta, perhelatan acara perayaan, dan sebagai tempat bernostalgia juga.
Mengambil contoh perkembangan di Jl.
Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Yogyakarta, tren menjamurnya tempat
kuliner berselera seolah mendapatkan peneguhan. Kawasan ini, 5 tahun
silam, tadinya adalah jalanan sepi di wilayah utara Jogjakarta. Sebatas
jalan aternatif menuju kawasan wisata Kaliurang. Tak terlihat
tanda-tanda pergerakan yang signifikan bakal terjadi kemajuan pesat.
Pertumbuhan ekonominya juga tergolong biasa-biasa saja. Tapi itu dulu,
cerita masa lalu. Mendapati kawasan sepanjang lajur jalan Palagan
Tentara Pelajar hari ini, sungguh telah berbeda, berubah mencengangkan.
Resto mewah, kedai kuliner yang khas dan unik, dan tempat makan yang
mengusung konsep bangunan tradisional Jawa mudah ditemukan bertebaran.
Ada Pecel Solo, IBC, Mai-mai, Sawah Resto, Kepiting Cak Gundul, Jimbaran
Resto, dan banyak lagi lainnya, ramai sesak dikunjungi orang tiap
harinya.
Tak ayal lagi, berkembangnya sektor kuliner pun memicu pertumbuhan
sektor properti di kawasan kuliner dengan cepat pula. Perumahan dengan
berbagai tipe dan kelas, ruko dan tempat usaha niaga, guest house, juga
hotel baru, marak tumbuh di kawasan utara monumen Jogja Kembali ini.
Dalam waktu singkat semua jenis properti tersebut habis terjual, laku
diserap pasar. Kuliner dan properti adalah sekeping mata uang,
ibaratnya. Bersisian dan saling melengkapi.
No comments:
Post a Comment