Tuesday, April 10, 2012

Kredit Rumah dengan Kenekatan yang Terukur

Sebelum mengajukan kredit properti, konsumen terlebih dulu harus menghitung kemampuan mencicil. Apakah beban cicilan sebesar 30-40 persen dari total penghasilan masih akan ditambah dengan beban kredit lain di luar properti?
Pengamat properti, Ali Tranghanda, mengatakan, jika lebih besar pasak daripada tiang, dikhawatirkan konsumen akan terengah-engah dalam mencicil. Ali menilai, keluarga yang ingin memiliki rumah dengan cara kredit harus memiliki kenekatan yang terukur. Nekat dalam arti berhitung cermat dalam pengeluaran agar memiliki kemampuan mencicil.
"Konsumen harus berhitung dan jujur terhadap diri sendiri, beberapa besar kemampuan untuk mencicil rumah," ujarnya.
Proses kredit perlu mencermati suku bunga kredit rumah yang ditawarkan, apakah suku bunga berlaku tetap selama kurun beberapa tahun atau berdasarkan suku bunga pasar. Apabila konsumen memilih suku bunga tetap selama beberapa tahun, harus siap pula mengalami kenaikan cicilan jika suku bunga tetap habis masa berlakunya.
Bagi konsumen menengah bawah, beban terbesar justru terletak pada pembayaran uang muka rumah. Kerap terjadi, uang muka rumah bersumber dari utang sehingga konsumen justru terbebani dua cicilan, yakni uang muka dan kredit rumah. Oleh karena itu, uang muka rumah perlu disiasati dengan menabung sehingga meringankan cicilan.
Pada akhirnya, Anda memang harus cermat sebelum membeli. Pilih rumah layak huni yang tidak jauh dari lokasi kerja dan akses transportasi publik. Idealnya, waktu tempuh dari hunian ke lokasi kerja adalah 30 menit hingga 1 jam. Pemilihan rumah yang jauh dari lokasi kerja hanya akan menguras tambahan biaya untuk transportasi. Pemborosan waktu, biaya dan tenaga hanya akan mengurangi produktivitas kerja. (BM Lukita Grahadyarini/Joice Tauris Santi)

No comments:

Post a Comment