Tiap tahun harga rumah pasti naik. Ini menyebabkan masyarakat makin
susah punya rumah. Para pengembang perumahan merasa terus disudutkan
oleh pemerintah untuk menaikkan harga.
Ketua Umum Real Estate
Indonesia (REI), Setyo Maharso mengatakan pemerintah harus memahami
kalau harga properti tiap tahun naik karena naiknya tarif Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dan juga kenaikan harga bahan baku bangunan.
"Sehingga
jangan dikatakan kita menaikkan harga properti. Kalau asosiasi
menaikkan harga dan itu naik tiap tahun itu pasti. Harga semen juga naik
dan komponan harga rumah juga naik dan memang ini kondisi di lapangan,"
sebut Setyo di Jakarta, Selasa (2/5/2012).
Setyo juga mengkritik
kerast soal kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan uang muka
kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi 30% untuk rumah tipe 70 ke atas.
"Agak
kurang setuju dengan BI, kalau di Singapura itu tabungan perumahan,
jadi DP (uang muka) besar tidak masalah. Tapi BI harus paham, bahwa
ketertinggalan rumah (masyarakat belum memiliki rumah) setara dengan
13,6 juta," ungkapnya.
Setyo juga merasa resah dengan nasib
masyarakat Indonesia yang akan kesulitan memiliki rumah dengan
dikeluarkannya aturan kenaikan uang muka tersebut.
"Saya khawatir
banyak masyarakat Indonesia yang tidak punya rumah, ini jangan
dipandang sebelah mata, banyak sekali masyarakat yang tidak punya rumah
dengan adanya batas uang muka ini, di luar Jawa yang jadi massalah,"
tutupnya.
No comments:
Post a Comment