Pada artikel sebelumnya, telah di bicarakan bagaimana cara cerdas
mengelola uang dengan salah satunya adalah dengan berinvestasi di
properti. Juga dalam artikel berikutnya, dibahas tentang 2 jenis
investasi di properti, berinvestasi untuk cash flow dan berinvestasi
untuk capital gain.
Nah, sebelum anda bener bener memulai, karena mungkin saking
antusiasnya, ada baiknya baca yang satu ini dan pikirkan baik baik. Saya
rangkumkan tips ini dari seseorang yang sudah bertahun tahun bergerak
di bidang properti dan menjadi investor properti sampai saat ini di
tambah dengan sedikit pengalaman pribadi.
Berikut adalah 8 Kesalahan Umum dalam Berinvestasi Properti:
1. Tidak ada rencana tujuan yang jelas dan tertulis.
Hal ini yang paling dari apapun yang kita lakukan, entah itu sekolah,
kerja, usaha, investasi, dsb. Jikalau apa yang kita lakukan ini tujuan
tidak begitu jelas, maka hasil yang akan di dapat juga tentunya tidak
akan jelas. Maka di sarankan untuk memiliki suatu tujuan yang jelas
dalam berinvestasi properti. Adalah perlu dan baik untuk menuliskan
tujuan itu dengan jelas sehingga mudah untuk diingat ingat. Misalnya,
saya ingin punya kos kos an 2 buah dengan jumlah kamar 20 di tahun 2011.
Atau juga misalanya, saya mau punya apartemen didaerah depok yang dekat
dengan beberapa universitas yang bisa saya sewakan dan memberikan uang
sewa sebesar 1.5 juta perbualn di tahuan 2011, dan seterusnya dan
seterusnya, ini hanya contoh saja.
2. Tidak mencari nasehat dari pakar properti atau investor properti yang sukses
Hal ini keliatan sepele, mungkin kita akan bilang kan gampang, udah
jelas jelas kok gimana caranya, tetapi kalau kita tidak mendapatkan
masukan masukan dari pakarnya atau orang yang sudah suskes di bidangnya,
maka kemungkinan besar kita akan melakukan kesalahan kesalahan yang
semestinya bisa kita hindari. Contoh saja, dulu ketika saya belum
belajar tentang investasi properti, saya kira membeli rumah itu pasti ga
akan rugi asal bisa bayar angsuran bulannya. Namun setelah saya
belajar, itu saja tidak cukup, apalagi kalau kita membeli karena
keindahan rumahnya semata dan tidak melihat prospek kedepanya gimana,
nah bisa bisa kita akan berhenti pada membayar angsuran per bulan
sementara harga properti kok sepertinya bertumbuh sangat lambat, mau
dijual juga peminatnya kok sepertinya tidak banyak alias susah.
3. Membeli rumah sebagai investasi properti yang tidak menghasilkan cash flow positif
Ini persis yang saya alami pertama kali membeli rumah dan memang
belum menghasilkan cash flow yang positif. Jadi ketimbang kita
mendapatkan uang tiap bulannya, eh malahan kita masih harus membayar
angsuran tiap bulannya. Memang seringkali, pertama kali kita membeli
rumah biasanya memang bukan untuk investasi, namun jika pertama kali
kita ingin membeli rumah untuk berinvestasi juga, maka sebaiknya
memperhatikan bagaimana cash flownya. Atau, jikalau cash flow bukan
merupakan tujuan investasinya , karena memang mau di tempatin sendiri,
maka capital gain merupakan hal yang perlu sangat di perhatikan.
4. Membeli properti hanya sesuai keinginan anda dan bukan melihat keinginan calon pembeli atau penyewa di masa datang
Harus hati hati di sini. Seringkali kita bilang akan membeli properti
untuk investasi, namun akhirnya yang ternjadi adalah kita membeli
sesuai dengan harapan pribadi, mau yang begini dan begitu dan tidak
mempertimbangkan keinginan calon pembeli atau penyewa nanti. Seringkali
kita hanya mementingkan design yang bagus, terpikat dengan interior yang
wah, namun dari lokasi misalnya, properti ini sangat sulit bagi orang
yang akan menyewa misalnya. Tentu saja hal ini akan mejadi sangat susah
kalau kita akan menyewakan properti itu kepada calon penyewa kita.
5. Membeli properti yang murah tetapi di lokasi yang salah
Salah satu prinsip investasi properti adalah untung ketika membeli,
bukan untung ketika menjual. Ini artinya ketika kita membeli sebenernya
kita membeli di bawah harga pasar sehingga ketika kita akan menjual
dengan harga pasar saja kita akan mendapat untungnya. Tetapi, jangan
kita terjebak pada harga saja, jikalau memang lokasi properti tersebut
sangatlah tidak bagus. Hal ini akan membuat sulit ketika nanti akan
menjual properti tersebut meskipun harga di bawah harga pasar.
6. Membeli rumah impian dan merenovasinya secara berlebihan ketika anda menikah
Biasanya bagi orang yang pertama beli rumah penginnya tentu yang
semenarik mungkin, hingga kadang kadang renovasi di lakukan dengan gila
gila an. Pokoknya demi kepuasan sementara karena memang ini baru pertama
kali membeli rumah. Namun yang terjadi setelah itu, akan tiba pada
giliran untuk membayar angsuran rumah yang tidak kecil, dan itu rupanya
cukup membebani. Apalagi kalau itu dengan kenyataan bahwa rumahnya tidak
berada pada lokasi yang bagus dan di beli dengan harga yang bagus, maka
jelas rumah itu akan sangat sulit menjadi sebuah investasi.
7. Membeli rumah di luar kemampuan keuangan
Saking semangatnya untuk memiliki rumah yang bagus dan mewah,
akhirnya perhitungan kemampuan tidak di pertimbangkan. Hasilnya tentu
akan memiliki komitmen keuangan yang melebihi kemampuan keuangannya.
Baik pada awalnya di pertimbangkan kemampuan keuangannya. Termasuk di
sini kita harus mempertimbangkan besarnya biaya biaya lain selain uang
muka, seperti biaya pajak, balik nama, notaris, asuransi, angsuran
bulanan dengan bunga yang kemungkinana naik secara drastis, biaya
operasional tiap bulannya termasuk listrik air dan perawatan, juga
termasuk renovasi yang di perlukan pada tahap awal.
8. Anda masih membayar cicilan uang rumah anda sampai anda pensiun
Tadinya berfikir untuk membeli rumah dengan biaya awal sekecil
kecilnya. Namun ternyata cicilan yang di ambil begitu sangat lama
sehingga selama masa pensiun pun tetap harus membayar cicilan rumah itu.
Jika rumah ini hanya di tempatin sendiri, tentu ini akan menjadi beban
sampai masa pensiun. Kecuali memang rumah ini di sewakan dan memberikan
cash flow yang positif, sehingga cicilan sampai masa pensiun pun tidak
masalah tentunya.
Nah, coba cermati dan pertimbangkan hal hal diatas sebelum kita
mengambil keputusan untuk berinvestasi di properti, supaya kesalahan
kesalahan umum di atas jika perlu tidak usah terjadi.
No comments:
Post a Comment