KOMPAS.com - Investasi properti selalu menekankan
pada faktor lokasi, lokasi, dan lokasi. Penekanan berulang-ulang ini
menandakan keberadaan lokasi sebelum memutuskan membeli properti sangat
penting.
Alasannya, tentu saja, dengan lokasi strategis Anda akan
mendapatkan keuntungan berlipat-lipat. Meskipun demikian,
pertimbangan berinvestasi di bidang properti tak hanya masalah lokasi
saja. Ada banyak faktor lain tidak kalah pentingnya.
Hermawan
Wijaya dalam bukunya '77 Rahasia Cepat Untung Bisnis Properti' terbitan
Pustaka Grhatama memaparkan tujuh pertimbangan lain tersebut. Simak
berikut ini:
Memperhitungan nilai properti
Misalnya
untuk investasi rumah, semakin banyak fungsinya, maka harganya akan
semakin tinggi. Memperhitungkan nilai properti yang berujung pada harga
jual rumah sudah menghitung berapa nilai dan manfaat yang akan diperoleh
pembeli.
Mempertimbangkan fasilitas umum
Dalam
menentukan tempat tinggal, baik itu rumah atau apartemen, pembeli kerap
menjadikan aspek akses jalan dan fasilitas umum sebagai pertimbangan.
Mereka akan merasa senang dan jatuh hati pada rumah atau apartemen yang
dekat pusat perbelanjaan, bank, sekolah, tempat ibadah, dan sarana
rekreasi. Bila Anda menemukan rumah atau apartemen dengan fasilitas umum
seperti ini, maka jangan segan untuk membelinya. Properti di kawasan
seperti ini cenderung naik harganya dari waktu ke waktu.
Menilai aspek perpajakan
Pertimbangkanlah
aspek perpajakan untuk mengetahui besarnya pengeluaran tambahan Anda
pada saat membeli. Karena transaksi tanah atau bangunan merupakan obyek
pajak. Sebagai pemilik tanah dan bangunan, maka Anda akan dikenai Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB).
Melihat RTRW
Sebelum
memutuskan membeli, ketahuilah pola pengembangan kawasan atau renovasi
besar yang akan atau sedang dilakukan di wilayah tersebut. Gunanya ialah
untuk memprediksi pembangunan apa saja di seputar lokasi. Anda dapat
mengecek ke Dinas Tata Ruang Kota atau pejabat berwenang lainnya.
Tanggap risiko bencana
Apakah
lingkungan lokasi rumah atau bangunan yang hendak Anda beli mudah
tertimpa bencana banjir, kebakaran, dan tanah longsor? Jika ya, maka
rumah tersebut termasuk dalam kategori rawan bencana, sebaiknya urungkan
niat Anda membeli rumah atau bangunan tersebut. Meski bisa mendapatkan
asuransi, perhitungkan bagaimana Anda mengatasi bencana ini secara
emosional.
Meneliti tingkat hunian
Bila
Anda membeli rumah dengan lokasi di kawasan perumahan, perhatikan apakah
semua rumah sudah terisi atau belum? Jika rumah-rumah tersebut banyak
yang kosong, maka waspadalah karena bisa diartikan lingkungan perumahan
tersebut kurang diminati.
Pilihah lokasi perumahan dengan tingkat
hunian di atas 50 %. Untuk mendapatkan kualitas prima dalam bangunan,
pertimbangkanlah nama baik pengembang serta portofolionya.
Menaksir biaya renovasi
Nilai
properti ditentukan dari penaksiran biaya renovasi atau dengan cara
membandingkan antara properti sejenis yang sama fungsinya lalu dikurangi
penyusutan. Penyusutan sendiri ditentukan tiga faktor, kemunduran
fisik, kemunduran fungsional, dan kemunduran eknomis.
No comments:
Post a Comment